Sejarah e-commerce
Istilah
"perdagangan elektronik" telah berubah sejalan dengan waktu. Awalnya,
perdagangan elektronik berarti pemanfaatan transaksi komersial, seperti
penggunaan EDI untuk mengirim
dokumen komersial seperti pesanan
pembelian atau invoice
secara elektronik.
Kemudian
dia berkembang menjadi suatu aktivitas yang mempunya istilah yang lebih tepat
"perdagangan web" — pembelian barang dan jasa melalui World Wide Web melalui
server aman (HTTPS), protokol server khusus yang
menggunakan enkripsi untuk
merahasiakan data penting pelanggan.
Pada
awalnya ketika web mulai terkenal di masyarakat pada 1994, banyak jurnalis
memperkirakan bahwa e-commerce akan menjadi sebuah sektor ekonomi baru. Namun,
baru sekitar empat tahun kemudian protokol aman seperti HTTPS memasuki tahap
matang dan banyak digunakan. Antara 1998 dan 2000 banyak bisnis di AS dan Eropa
mengembangkan situs web perdagangan ini.
Sejarah e-commerce
di Dunia
Sejarah
perkembangan E-commerce di dunia di mulai dari kemunculan internet yang
kemudian terus berkembang sehingga timbulah E-commerce. Pada awalnya, internet
merupakan koperasi komputer yang tidak dimiliki siapapun. Internet lahir pada
tahun 1969 ketika sebuah kelompok peneliti di Departemen Pertahanan Amerika
berhubungan dengan empat komputer di UCLA, Stanford Research Institute,
Universitas Utah, dan Universitas California di Santa Barbara. Hubungan ini
dilakukan untuk menciptakan sebuah jaringan untuk berkomunikasi antara satu
dengan yang lain mengenai proyek-proyek pemerintah. Jaringan ini dikenal dengan
istilah ARPAnet-ARPA merupakan singkatan dari Advanced Research Project Agency
yang merupakan bagian dari Departemen Keamanan AS. Tiga tahun kemudian, lebih
dari lima puluh universitas dan agensi-agensi militer telah terhubung
bersama-sama dalam jaringan (network), dan jaringan komputer yang lain mulai
muncul di sekitar negara bagian (country) dan dunia. Seiring dengan
perkembangan ARPAnet, yang diikuti pula dengan kerjasama jaringan antara
militer dan kaum pendidik, dan eksperimen NASA mengenai jaringan komputer,
jaringan ini mulai terhubungkan satu dengan yang lain (interconnected), inilah
awal mula dipakai istilah "Internet".
Sejarah Singkat dan Definisi e-commerce
Perkembangan
Teknologi Informasi telah berhasil menciptakan infrastruktur informasi baru.
Internet memiliki beberapa daya tarik dan keunggulan bagi para konsumen maupun
organisasi, misalnya dalam hal kenyamanan, kecepatan data, akses 24 jam sehari,
efisiensi, alternatif ruang dan pilihan yang tanpa batas, personalisasi, sumber
informasi dan teknologi yang potensial dan lain lainnya. Dalam konteks bisnis,
internet membawa dampak transformasional yang menciptakan paradigma baru dalam
dunia bisnis berupa ‘Digital Marketing’.
Pada
awal penerapan electronic commerce yang bermula di awal tahun 1970-an dengan
adanya inovasi semacam Electronic fund Transfer(EFT). Saat itu penerapan sistem
ini masih sangat terbatas pada perusahaan berskala besar, lembaga keuangan
pemerintah dan beberapa perusahaan menengah kebawah yang nekat, kemudian
berkembang hingga muncullah yang dinamakan EDI ( Electronic Data Interchange).
Bermula dari transaksi keuangan ke pemprosesan transaksi lainnya yang membuat
perusahaan-perusahaan lain ikut serta, mulai dari lembaga-lembaga keuangan
hingga ke manufacturing, ritel, jasa dan lainnya. Kemudian terus berkembang
aplikasi-aplikasi lain yang memiliki jangkauan dari trading saham sampai ke
sistem reservasi perjalanan. Pada waktu itu sistem tersebut dikenal sebagai
aplikasi telekomunikasi.
Awal tahun 1990-an komersialisasi di internet mulai berkembang pesat mencapai jutaan pelanggan, maka muncullah istilah baru electronic commerce atau lebih dikenal e-Commerce. Riset center e-Commerce di Texas University menganalisa 2000 perusahaan yang online di internet, sektor yang tumbuh paling cepat adalah e-Commerce, naik sampai 72% dari $99,8 Milyar menjadi $171,5 Milyar. Di tahun 2006 pendapatan di Internet telah mencapai angka triliunan dollar, benar-benar angka yang menakjubkan. Salah satu alasan pesatnya perkembangan bisnis online adalah adanya perkembangan jaringan protokol dan sofware dan tentu saja yang paling mendasar adalah meningkatnya persaingan dan berbagai tekanan bisnis.
Awal tahun 1990-an komersialisasi di internet mulai berkembang pesat mencapai jutaan pelanggan, maka muncullah istilah baru electronic commerce atau lebih dikenal e-Commerce. Riset center e-Commerce di Texas University menganalisa 2000 perusahaan yang online di internet, sektor yang tumbuh paling cepat adalah e-Commerce, naik sampai 72% dari $99,8 Milyar menjadi $171,5 Milyar. Di tahun 2006 pendapatan di Internet telah mencapai angka triliunan dollar, benar-benar angka yang menakjubkan. Salah satu alasan pesatnya perkembangan bisnis online adalah adanya perkembangan jaringan protokol dan sofware dan tentu saja yang paling mendasar adalah meningkatnya persaingan dan berbagai tekanan bisnis.
Perkembangan e-commerce
Dengan menggunakan teknologi informasi, E-Commerce dapat
dijadikan sebagai solusi untuk membantu perusahaan dalam mengembangkan
perusahaan dan menghadapi tekanan bisnis. Tingginya tekanan bisnis yang muncul
akibat tingginya tingkat persaingan mengharuskan perusahaan untuk dapat
memberikan respon. Penggunaan E-Commerce dapat meningkatkan efisiensi biaya dan
produktifitas perusahaan, sehingga dapat meningkatkan kemampuan perusahaan
dalam bersaing. Adapun proses yang terdapat dalam E-Commerce meliputi sebagai
berikut :
1. Presentasi
electronis (Pembuatan Website) untuk produk dan layanan.
2. Pemesanan secara langsung
dan tersedianya tagihan.
3. Secara otomatis
account pelanggan dapat secara aman (baik nomor rekening maupun nomor kartu kredit).
4. Pembayaran yang
dilakukan secara langsung (online) dan penanganan transaksi.
Adapun keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan
transaksi melalui E-Commerce bagi suatu perusahaan adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan
pendapatan dengan menggunakan online channel yang biayanya lebih murah.
2. Mengurangi
biaya-biaya yang berhubungan dengan kertas, seperti biaya pos surat, pencetakan,
report, dan sebagainya.
3. Mengurangi
keterlambatan dengan menggunakan transfer elektronik/pembayaran yang tepat waktu
dan dapat langsung dicek.
4. Mempercepat
pelayanan ke pelanggan, dan pelayanan lebih responsif.
Banyak sekali yang dapat
kita lakukan melalui E-Commerce yaitu :
1. Pembelian buku melalui online.
2. Pembelian elektronik melalui online.
3. Pembelian kendaraan melalui online.
4. Pembelian pakaian melalui online, dll.
1. Pembelian buku melalui online.
2. Pembelian elektronik melalui online.
3. Pembelian kendaraan melalui online.
4. Pembelian pakaian melalui online, dll.
Peluang
e-commerce di Indonesia
Perkembangan e-commerce di Indonesia sendiri
telah ada sejak tahun 1996, dengan berdirinya Dyviacom Intrabumi atau D-Net (www.dnet.net.id) sebagai perintis transaksi
online. Wahana transaksi berupa mal online yang disebut D-Mall (diakses lewat
D-Net) ini telah menampung sekitar 33 toko online/merchant. Produk yang dijual
bermacam-macam, mulai dari makanan, aksesori, pakaian, produk perkantoran
sampai furniture. Selain itu, berdiri pula http://www.ecommerce-indonesia.com/,
tempat penjualan online berbasis internet yang memiliki fasilitas lengkap
seperti adanya bagian depan toko (storefront) dan shopping cart (keranjang
belanja). Selain itu, ada juga Commerce Net Indonesia – yang beralamat di http://isp.commerce.net.id/. Sebagai
Commerce Service Provider (CSP) pertama di Indonesia, Commerce Net Indonesia
menawarkan kemudahan dalam melakukan jual beli di internet. Indonesia sendiri
telah bekerjasama dengan lembaga-lembaga yang membutuhkan e-commerce, untuk
melayani konsumen seperti PT Telkom dan Bank International Indonesia. Selain
itu, terdapat pula tujuh situs yang menjadi anggota Commerce Net Indonesia,
yaitu Plasa.com, Interactive Mall 2000, Officeland, Kompas Cyber Media, Mizan
Online Telecommunication Mall dan Trikomsel. Kehadiran e-commerce sebagai media
transaksi baru ini tentunya menguntungkan banyak pihak, baik pihak konsumen,
maupun pihak produsen dan penjual (retailer). Dengan menggunakan internet,
proses perniagaan dapat dilakukan dengan menghemat biaya dan waktu.
Perkembangan
e-commerce di Indonesia pada Tahun-Tahun
Mendatang.
E-commerce sebetulnya dapat menjadi suatu bisnis
yang menjanjikan di Indonesia. Hal ini tak lepas dari potensi berupa jumlah
masyarakat yang besar dan adanya jarak fisik yang jauh sehingga e-commerce
dapat dimanfaatkan dengan maksimal. Sayangnya, daya beli masyarakat yang masih
rendah dan infrastruktur telekomunikasi yang tidak merata di daerah-daerah
lainnya membuat e-commerce tidak begitu populer. Hal ini tak lepas dari jumlah
pengguna internet di Indonesia yang hanya sekitar 8 juta orang dari 215 juta
penduduk. Selain itu, e-commerce juga belum banyak dimanfaatkan oleh
perusahaan-perusahaan di Indonesia. Meskipun relatif banyak perusahaan yang
sudah memasang homepage, hanya sedikit yang memfungsikannya sebagai sarana
perniagaan/perdagangan online. Sebagian besar homepage itu lebih difungsikan
sebagai media informasi dan pengenalan produk. Menurut Adji Gunawan, Associate
Partner dan Technology Competency Group Head Andersen Consulting, secara umum
ada tiga tahapan menuju e-commerce, yakni: presence (kehadiran), interaktivitas
dan transaksi. Saat ini, kebanyakan homepage yang dimiliki perusahaan Indonesia
hanya mencapai tahap presence, belum pada tahap transaksi. Pada akhirnya,
perkembangan teknologi dan peningkatan pengguna internet di Indonesia akan
membuat e-commerce menjadi suatu bisnis yang menjanjikan.
Faktor Kunci Sukses dalam e-commerce
Dalam
banyak kasus, sebuah perusahaan e-commerce
bisa bertahan tidak hanya mengandalkan kekuatan produk saja, tapi dengan adanya
tim manajemen yang handal, pengiriman yang tepat waktu, pelayanan yang bagus,
struktur organisasi bisnis yang baik, jaringan infrastruktur dan keamanan,
desain situs web yang bagus, beberapa faktor yang termasuk:
1.
Menyediakan
harga kompetitif
2.
Menyediakan
jasa pembelian yang tanggap, cepat, dan ramah.
3.
Menyediakan
informasi barang dan jasa yang lengkap dan jelas.
4.
Menyediakan
banyak bonus seperti kupon,
penawaran istimewa, dan diskon.
5.
Memberikan
perhatian khusus seperti usulan pembelian.
6.
Menyediakan
rasa komunitas untuk
berdiskusi, masukan dari pelanggan, dan lain-lain.
7.
Mempermudah
kegiatan perdagangan
Perusahaan
yang terkenal dalam bidang ini antara lain: eBay, Yahoo, Amazon.com, Google, dan PayPal. Di Indonesia: blibli.com,
rakuten.co.id,
plasa.com.
Ada beberapa barang yang cocok dijual secara elektronik seperti barang
elektronik kecil, musik, piranti lunak, fotografi, dll. Barang yang tidak cocok
seperti barang yang memiliki rasio harga dan berat yang rendah, barang-barang
yang perlu dibaui, dipegang, dicicip, dan lain-lain.
Ada
beberapa bentuk E Commerce seperti :
Business to business (B2B)
B2B
adalah tipe e commerce yang mengutamakan kerjasama transaksi antar perusahaan
dengan menggunakan media elektronik.
Collaborative Commerce (C Commerce)
Dalam
C Commerce, partner bisnis saling bekerjasama secara elektronik.kerjasama ini
biasanya terjadi sepanjang rantai produksi suatu barang atau jasa, misalnya
produsen dengan distrbutornya.
Bussiness to Consumers (B2C)
Pada
B2C, pihak penjual adalah organisasi, sedangkan pihak pembeli biasanya individu.
Consumers to business (C2B)
C2B
dapat mungkin konsumen membuat request akan kebutuhannya terhadap sebuah barang
atau jasa kemudian organisasi atau perusahaan bersaing untuk menyediakan barang
atau jasa tersebut kepada konsumen.
Consumers to Consumers (C2C)
Transaksi
antar individu seperti menjual produk atau jasa kepada individu lain
IntraBusiness Commerce
Penggunaan
E Commerce dalam lingkup internal perusahaan atau organisasi untuk meningkatkan
kinerja dan operasi.
Government to Citizens (G2C)
Pelayanan
pemerintah terhadap warga negaranya melalui teknologi E Commerce, selain
itu.dapat digunakan untuk kerjasama antara pemerintah dengan pemerintah lain
atau dengan perusahaan.
Mobile Commerce
Mobile
Commerce memungkinkan penggunaan E Commerce tanpa kabel, seperti mengakses
internet melalui handphone.
Manfaat E-Commerce Bagi Pengguna Bisnis Online
Januari 31, 2011 — ariesre
Ketika
internet semakin maju, para pengguna internet yang tertarik dan bergerak dalam
bidang bisnis pun semakin dapat meningkatkan pendapatan mereka. Karena dengan
berbisnis secara online atau yang sering disebut dengan istilah e-commerce,
pengguna bisnis online dapat memasarkan produk atau jasa yang ditawarkan dengan
mudah, bebas, dan berdampak luas. Arti luas yang saya maksudkan adalah dapat
diterima dan diakses oleh siapa saja serta kapan saja. Kini pebisnis atau pihak
yang menawarkan produk dan jasa tidak perlu repot-repot lagi seperti
menyebarkan pamflet dan mengeluarkan uang banyak untuk membuat iklan. Jika
masih dalam skala yang kecil atau menengah, pengguna bisnis online dapat
menawarkan produk dan jasanya dengan cara mendaftar ke dalam forum-forum jual
beli serta aktif di dalam forum tersebut untuk memasarkan hasil jualan mereka.
Jika sudah masuk ke skala besar, biasanya pengguna bisnis online membuat blog
atau website untuk memasarkan produk dan jasa mereka, serta memasang
banner-banner berupa iklan di forum atau website lain yang dapat menarik minat
calon konsumen untuk masuk ke blog atau website pengguna bisnis tersebut.
E-commerce
sendiri memiliki beberapa manfaat, selain dapat meningkatkan dari segi
pendapatan seperti yang saya bahas di atas, juga dapat meningkatkan kepercayaan
antar pengguna bisnis online untuk melakukan transaksi, karena dengan
kepercayaan transaksi secara online ini dapat menghemat biaya transportasi
untuk melakukan transaksi jual beli dibandingkan dengan transaksi jual beli
dengan pertemuan secara langsung di tempat. Sebab sebelumnya melalui media di
internet sepeeti forum atau website, pihak yang menawarkan produk atau jasa
telah menjabarkan secara jelas melalui postingan dalam media internet tersebut
bagaimana kondisi fisik barang yang ditawarkan melalui foto atau gambar dan
harga yang ‘dipatok‘ dari barang yang dijual tersebut, lalu konsumen
yang mengakses melihat postingan dalam media internet itu dapat melihat serta
menimbang-nimbang bagaimana barang yang akan dibeli cocok atau tidak. Dengan
hal seperti inilah yang dapat meminimalis biaya transportasi dalam transaksi
jual beli.
Selain
beberapa manfaat yang saya sebutkan di atas, juga dapat meningkatkan persaingan
berbisnis di Indonesia secara ‘sehat’, karena dengan daya saing yang tinggi,
para pengguna bisnis online juga tentunya dapat saling meningkatkan kualitas
dari produk yang ditawarkan untuk mendapatkan hasil yang terbaik serta dapat
menarik minat konsumen untuk membelinya dan tidak merasa kecewa dari
produk-produk yang ditawarkan. Hal seperti ini dapat membuat Usaha Kecil
Menengah (UKM) untuk semakin maju dalam berkarya dan berbisnis tentunya dalam
bisnis secara online.
Dampak
yang Terjadi pada e-commerce
Keuntungan dari E-commerce
Keuntungan yang dapat
diambil dari penerapan e-commerce dapat dilihat dari 3 pihak utama yang
terlibat di dalamnya yaitu: organisasi, konsumen, dan masyarakat.
1. Bagi organisasi / perusahaan
1. Bagi organisasi / perusahaan
a. Pasar internasional
Dengan penerapan
e-commerce sebuah perusahaan dapat memiliki sebuah pasar internasional. Bisnis
dapat dijalankan tanpa harus terbentur pada batas negara dengan adanya
teknologi digital. Pihak perusahaan dapat bertemu dengan partner dan kliennya
dari seluruh penjuru dunia. Hal ini menciptakan sebuah lembaga multinasional
virtual.
b. Penghematan biaya operasional
Biaya operasional dapat
dihemat. Biaya untuk membuat, memproses, mendistribusikan, menyimpan, dan
memperbaiki kembali informasi juga dapat ditekan.
c. Kustomisasi masal
c. Kustomisasi masal
E-commerce telah
merevolusi cara konsumen dalam membeli barang dan jasa. Produk barang dan jasa
dapat dimodifikasi sesuai dengan keingingan konumen. Contohnya, di masa lalu
saat perusahaan Ford mulai memasarkan mobil produksinya, para pembeli hanya
dapat membeli motor yang berwarna hitam karena yang dibuat memang hanya warna
tersebut. Namun sekarang pembeli dapat mengkonfigurasi sebuah mobil sesuai
dengan spesifikasi mereka hanya dalam beberapa menit, misalnya menentukan warna
mobil yang mereka inginkan untuk mobil yang akan mereka beli, hanya dengan
mengunjungi website Ford di internet.
d. Berkurangnya kendala inovasi
Yang dimaksud adalah
dengan e-commerce, suatu perusahaan dapat menghemat sumber daya karena mereka
tidak dipusingkan dengan sulitnya membuat penemuan baru untuk modifikasi produk
mereka. Sebagai contoh, perusahaan seperti Motorola (mobile phone) dan Dell
(komputer) dapat mengumpulkan para konsumennya yang memesan sebuah produk. Para
konsumen dapat membuat suatu daftar mengenai spesifikasi produk baru yang
mereka inginkan dan mengirimkannya ke perusahaan secara on-line. Kemudian
perusahaan dapat merencanakan produksi suatu produk berdasarkan spesifikasi
konsumen dan mengirimkan hasilnya dalam jangka waktu beberapa hari.
e. Biaya telekomunikasi yang lebih rendah
Internet lebih murah
dari sebuah jaringan tambahan yang hanya digunakan untuk telepon. Adalah lebih
murah untuk mengirimkan sebuah fax atau e-mail via internet daripada melakukan
dial telepon secara langsung.
f. Digitalisasi proses dan produk
f. Digitalisasi proses dan produk
Contohnya pada kasus
produk software dan audio video, produk digital tersebut dapat diunduh atau
dikirim lewat e-mail secara langsung ke konsumen melalui internet dalam format
digital. Hal ini tentu saja menghemat waktu dan biaya pengiriman produk.
g. Batasan waktu kerja dapat diatasi
Bisnis dapat dijalankan
tanpa mengenal batas waktu karena dijalankan secara on-line melalui internet
yang selalu beroperasi tiap hari.
2. Bagi konsumen
a. Akses penuh 24 jam / 7 hari
Konsumen dapat
berbelanja atau mengolah bernagai transaksi lain dalam 24 jam sepanjang hari,
sepanjang tahun di sebagian besar lokasi. Contohnya memeriksa saldo, membuat
pembayaran, dan memperoleh informasi lainnya.
b. Lebih banyak pilihan
b. Lebih banyak pilihan
Konsumen tidak hanya
memiliki sekumpulan produk yang bisa dipilih, namun juga daftar supplier
internasional sehingga konsumen memiliki pilihan produk yang lebih banyak.
c. Perbandingan harga
Konsumen dapat
berbelanja di seluruh dunia dan membandingkan harganya dengan mengunjungi
berbagai situs yang berbeda atau dengan mengunjungi sebuah website tunggal yang
menampilkan berbagai harga dari sejumlah provider.
d. Proses pengantaran produk yang inovatif
d. Proses pengantaran produk yang inovatif
Dengan e-commerce proses
pengantaran produk menjadi lebih mudah. Misalnya dalam kasus produk elektronik
misalnya software atau berkas audio visual di mana konsumen dapat memperoleh
produk tersebut cukup dengan mengunduhnya melalui internet.
3. Bagi masyarakat
a. Praktek kerja yang lebih fleksibel
E-commerce memungkinkan
masyarakat bisa lebih fleksibel dalam menentukan tempat bekerja, misalnya
mereka dapat bekerja dari rumahnya masing-saing tanpa harus pergi ke kantor.
b. Terhubungnya masyarakat dengan masyarakat lain
Masyarakat di negara
berkembang dapat mengakses dan menikmati produk, layanan, dan informasi yang
mungkin sulit mereka temukan di daerahnya.
c. Kemudahan akses fasilitas publik
c. Kemudahan akses fasilitas publik
Masyarakat dengan mudah
dapat memanfaatkan layanan publik, misalnya layanan kesehatan dan konsultasi
serta pembelian resep dokter dengan mengunjungi internet.
Kekurangan e-commerce
Walaupun adanya
e-commerce memberi banyak keuntungan, masih terdapat berbegai kekurangan dari
e-commerce antara lain:
1. Bagi organisasi / perusahaan
a. Keamanan sistem rentan diserang
Terdapat sejumlah
laporan mengenai website dan basis data yang dihack, dan berbagai lubang
kelemahan keamanan dalam software. Hal ini dialami oleh sejumlah perusahaan
besar seperti Microsoft dan lembaga perbankan. Masalah keamanan ini menjadi
sangat pnting karena bila pihak lain yang tidak berwenang bisa menembus sistem
maka dapat menghancurkan bisnis yang telah berjalan.
b. Persaingan tidak sehat
Di bawah tekanan untuk
berinovasi dan membangun bisnis untuk memanfaatkan kesempatan yang ada dapat
memicu terjadinya tindakan ilegal yaitu penjiplakan ide dan perang harga.
c. Masalah kompabilitas teknologi lama dengan yang lebih
baru
Dengan perkembangan dan
inovasi yang melahirkan teknologi baru, sering muncul masalah yaitu sistem
bisnis yang lama tidak dapat berkomunikasi dengan infrastruktur berbasis web
dan internet. Hal ini memaksa perusahaan untuk menjalankan dua sistem
independen yang tidak dapat saling berbagi, hal ini dapat mengakibatkan
pembengkakan biaya.
2. Bagi konsumen
a. Perlunya keahlian komputer
Tanpa menguasai keahlian
computer, mustahil konsumen dapat berpartisipasi dalam e-commerce. Pengetahuan
dasar computer diperlukan, antara lain pengetahuan mengenai internet dan web.
b. Biaya tambahan untuk mengakses internet
Untuk ikut serta dalam
e-commerce dibutuhkan koneksi internet yang tentu saja menambah pos pengeluaran
bagi konsumen.
c. Biaya peralatan komputer
Komputer diperlukan
untuk mengakses internet, tentu saja dibutuhkan biaya untuk mendapatkannya.
Perkembangan komputer yang sangat pesat menyarankan konsumen untuk juga
mengupdate peralatannya apabila tidak ingin ketinggalan teknologi.
d. Risiko bocornya privasi dan data pribadi
Segala hal mungkin
terjadi saat konsumen mangakses internet untuk menjalankan e-commerce, termasuk
risiko bocornya data pribadi karena ulah orang lain yang ingin membobol sistem.
e. Berkurangnya waktu untuk berinteraksi secara langsung
dengan orang lain
Transaksi e-commerce
yang berlangsung secara on-line telah mengurangi waktu konsumen untuk dapat
melakukan proses sosial dengan orang lain. Hal ini tidak baik karena
dikhawatirkan akan dapat mengurangi rasa kepedulian terhadap lingkungan
sekitarnya.
f. Berkurangnya rasa kepercayaan karena konsumen berinteraksi hanya dengan komputer.
3. Bagi masyarakat
a. Berkurangnya interaksi antar manusia
Karena masyarakat lebih
sering berinteraksi secara elektronik, dimungkinkan terjadi berkurangnya
kemampuan sosial dan personal manusia untuk bersosialisasi dengan orang lain
secara langsung.
b. Kesenjangan sosial
Terdapat bahaya
potensial karena dapat terjadi kesenjangan sosial antara orang-orang yang
memiliki kemampuan teknis dalam e-commerce dengan yang tidak, yang memiliki
keahlian digaji lebih tinggi daripada yang tidak.
c. Adanya sumber daya yang terbuang
Munculnya teknologi baru
akan membuat teknologi lama tidak dimanfaatkan lagi. Misalnya dengan komputer
model lama atau software model lama yang sudah tidak relevan untuk digunakan.
d. Sulitnya mengatur internet
Sejumlah kriminalitas
telah terjadi di internet dan banyak yang tidak terdeteksi. Karena jumlah
jaringan yang terus berkembang semakin luas dan jumlah pengguna yang semakin
banyak, seringkali membuat pihak berwenang kesulitan dalam membuat peraturan
untuk internet.
Didalam
dunia e-commerce pasti terdapat dampak positif dan
negatifnya.
Dampak positifnya, yaitu :
1. Revenue Stream
(aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih menjanjikan yang tidak bisa ditemui
di sistem transaksi tradisional.
2.
Dapat meningkatkan market exposure
(pangsa pasar).
3. Menurunkan biaya operasional(operating cost).
4.
Melebarkan jangkauan (global reach).
5.
Meningkatkan customer loyality.
6. Meningkatkan supplier management.
7.
Memperpendek waktu produksi.
8.
Meningkatkan value chain (mata rantai
pendapatan).
Dampak negatifnya, yaitu :
1. Kehilangan segi finansial
secara langsung karena kecurangan. Seorang penipu mentransfer uang dari
rekening satu ke rekening lainnya atau dia telah mengganti semua data finansial
yang ada.
2. Pencurian informasi
rahasia yang berharga. Gangguan yang timbul bisa menyingkap semua informasi
rahasia tersebut kepada pihak-pihak yang tidak berhak dan dapat mengakibatkan
kerugian yang besar bagi si korban.
3. Kehilangan
kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan. Kesalahan ini bersifat kesalahan
non-teknis seperti aliran listrik tiba-tiba padam.
4. Penggunaan akses ke
sumber oleh pihak yang tidak berhak. Misalkan seorang hacker yang berhasil
membobol sebuah sistem perbankan. Setelah itu dia memindahkan sejumlah rekening
orang lain ke rekeningnya sendiri.
5. Kehilangan
kepercayaan dari para konsumen. Ini karena berbagai macam faktor seperti usaha
yang dilakukan dengan sengaja oleh pihak lain yang berusaha menjatuhkan
reputasi perusahaan tersebut.
6. Kerugian yang tidak
terduga. Disebabkan oleh gangguan yang dilakukan dengan sengaja, ketidakjujuran,
praktek bisnis yang tidak benar, kesalahan faktor manusia, kesalahan faktor
manusia atau kesalahan sistem elektronik.